“Bukan
hanya untuk membantu orang- orang yang sedang membutuhkan darah saja tetapi
juga dapat memberikan manfaat kesehatan juga bagi diri pendonor. Donor darah
merupakan kegiatan yang memberikan sederet manfaat kesehatan. Beberapa manfaat
donor darah mulai dari meningkatkan produksi sel darah merah hingga menjaga
kesehatan jantung.” Jelas ketua PMI Cabang Metro, Silvi Wahdi Sirojudin.
Para
siswa dan guru pun antusias untuk ikut mendonorkan darah mereka. “Setidaknya
ada 47 peserta yang ikut serta dalam donor darah ini baik dari siswa maupun
guru.” jelas penjaga UKS, bu Desi.
Ketua
PMR SMA Negeri 2 Metro menjelaskan, saat peserta sudah melakukan donor
darahnya, pihak sekolah dan puskesmaspun
memberikan bingkisan berupa susu, obat tambah darah dan makanan sehat sebagai
tanda terima kasih tak terhingga. "Saya sangat senang melihat antusias teman-teman
dan guru yang antusias dalam mengikuti donor darah ini. Semoga kegiatan ini
akan selalu digelar di SMAN 2 Metro dan warganya sehat-sehat.” Tambahnya.
Perlu diketahui, di tengah kebutuhan yang terus meningkat
akan pasokan darah untuk keperluan medis, partisipasi sekolah dalam kegiatan
donor darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi krusial. Sekolah tidak
hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran, tetapi juga sebagai wadah untuk
membangun kesadaran akan pentingnya donor darah dan melibatkan generasi muda
dalam aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ali Kurniawan selaku kepala sekolah juga menyampaikan
bahwa, “Kegiatan donor darah di sekolah
juga berperan dalam mendidik siswa tentang pentingnya berkontribusi pada
kesehatan masyarakat. Dengan mengikuti proses donor darah, siswa dapat memahami
secara langsung bagaimana tindakan sederhana seperti itu dapat menyelamatkan
nyawa orang lain. Hal ini tidak hanya membentuk sikap altruisme dan empati,
tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.”
Lebih lanjut, salah seorang petugas PMI juga menyampaikan
bahwa, “Partisipasi sekolah dalam kegiatan donor darah juga membantu memecahkan
stigma dan kekhawatiran yang seringkali terkait dengan proses donor darah.
Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal proses donor darah
secara langsung dan mendapatkan informasi yang akurat, sekolah membantu
mereduksi ketakutan dan kecemasan yang mungkin dirasakan oleh pendonor
potensial.”
“Alhamdulillah, saya selalu mengikuti dan ikut menjadi
pendonor sukarela untuk PMI. Dan sampai hari ini saya sudah ke-31 kali donor.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesehatan kepada saya,” ucap salah
seorang guru yang menjadi pendonor.
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, mudah-mudahan apa yang anda baca ada manfaatnya. Dengan senang hati, jika anda berkomentar pada tempat yang disediakan dengan bahasa yang santun..