Ilustrasi |
5 Tips Merawat Kesucian Hati
oleh : Ust. Firadi Nasrudin, Lc, M.Sy
Sabda Rasulullah
"Ketahuilah bahwa dalam
jasad seseorang itu ada segumpal daging,apabila segumpal daging baik maka
baiklah seluruhnya.
Apabila segumpal daging itu buruk
maka buruklah seluruhnya. Yang dimaksud segumpal daging adalah hati"
Dalam dakwah ini banyak gesekan
yg terjadi maka dengan hati yang bersih akan
menjadikan masalah sebagai sebuah inovasi dalam berjuang.
Cara merawat hati
1. Hati harus dibuka agar selalu bersyukur.
Hati yang tertutup akan menjadi indikasi orang yang kufur. Amru Bin Ash sebelum hijrah sangat membenci Rasulullah ketika hati masih tertutup, tetapi ketika hati sudah terbuka menjadi orang yang sangat mencintai Rasulullah.
Untuk itu harus memastikan bahwa
hati senantiasa terbuka. Jangan-jangan ketika
tidak semangat menyambut seruan-seruan dakwah itu menjadi signal bahwa
sudah mulai tertutup. Tidak semangat menghadiri majelis majelis kebaikan, bisa
jadi indikasi hati sudah mulai tertutup.
2. Hati harus selalu dibersihkan
Seperti badan kita bisa menjadi kotor, begitu juga dengan hati. Hati yg kotor karena dosa dan maksiat. Apabila hati sudah cenderung dan menikmati dosa dan maksiat maka hati sudah kotor. Hal ini akan menyeret pada kehinaan dunia dan akhirat. Ya Allah jangan Kau hinakan aku dalam maksiat dan ketergelinciraan saat hari kebangkitan.
Orang yang bertaubat kepada Allah
seperti orang yang tidak pernah melakukan dosa
Setelah beramal maka harus
diakhiri juga dengan istighfar. Ibadah
sebesar ibadah haji sekalipun ,ketika wukuf diperbanyak istigfar untuk menambal
kekurangan dan memohon ampunan dosa.
Di dalam majelis ilmu pun harus
beristigfar karena tidak luput dari dosa. Apalagi majelis majelis yang lain.
3. Hati harus selalu disehatkan
Para sahabat menangis ketika
melihat sahabat lainnya yang berjuang dengan infaq yang besar, mereka menangis.
Indikasi hati para sahabat sehat.
Ada juga yg hanya berkomentar
tanpa terlibat dalam perjuangan, amal Soleh tidak dinikmati dengan baik. Ini
hati yang bermental munafik. Amalnya hanya menggugurkan kewajiban. "Di
dalam hati mereka ada penyakitnya"
4. Hati harus selalu dilembutkan
Kerasnya hati merupakan bencana
yang dihadapi para sahabat. Hidayah seolah-olah tertutup. Mudah merendahkan
orang lain.
Orang yang paling jauh dengan
Allah adalah yang hatinya keras.
Penduduk Thaif di tahun ke 9
Hijriyah menjadi pengikut Rasulullah yang sebelumnya sangat membenci
Rasulullah.
5. Hati harus selalu ditajamkan
Hati akan mudah membedakan Haq
dan bathil. Banyaklah minta fatwa kepada
hati nuranimu karena hati nurani selalu benar. Dengan hati yang tajam, maka
akan mampu menangkap signal signal perjuangan meskipun hanya dengan sebuah
isyarat.
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, mudah-mudahan apa yang anda baca ada manfaatnya. Dengan senang hati, jika anda berkomentar pada tempat yang disediakan dengan bahasa yang santun..